Hati merupakan organ yang penting pada proses metabolisme dalam tubuh karena mengandung sejumlah besar enzim yang berperan dalam metabolisme hidrat arang, protein dan lemak, dan bertanggung jawab terhadap 20% metabolisme basal tubuh.Dengan kemajuan pemeriksaan imunoserologis, sampai saat ini sudah dapat dideteksi adanya virus hepatitis.Sebagian penderita yang terinfeksi virus hepatitis akan menjadi kronis yang akan berlanjut menjadi sirosis. Macam – macam penyakit Hepatitis adalah :
A. Pengertian
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Istilah lainnya sakit liver dan sakit kuning (ikterik atau jaundice) dapat menimbulkan keracunan karena tidak semua sakit kuning disebabkan oleh radang hati (Dalimarta, 2004)
B. Macam – macam hepatitis
1. Hepatitis A
Disebabkan oleh infeksi enterovirus RNA, berukuran 27 nm, berbentuk kubik simetris. Penyebabnya terutama melalui kontaminasi fekal oral dan salah satu penyebab epidemi penyakityang ditularkan melalui makanan atau air. Masa inkubasi berkisar antara 15 – 45 hari, rata-rata 30 hari.
2. Hepatitis B
Disebabkan oleh virus DNA berukuran 42 nm yang tergolong kelas Hepadna viridae. Virus ini hanya menginfeksi manusia dan simpanse. Terdapat tiga macam partikel virus yakni partikel protein selubung berbentuk spheres, partikel berbentuk tubular (filamen) dan partikel Dane yang merupakan virus lengkap. Cara penularannya dengan transmisi vertikal dan horizontal.
3. Hepatitis C
Virus hepatitis C (VHC) termasuk kelompok flaviviridae dan merupakan virus enveloped RNA berantai tunggal dengan ukuran 50-60 nm. Virus ini sebelumnya dikenal sebagai penyebab hepatitis non – A non – B (NAN B) pasca transfusi. Penularan VHC terutama parental. Umumnya terjadi setlah mendapat transfusi darah atau produk darah.Masa inkubasi 15-150 hari, rata – rata 8 minggu.
4. Hepatitis D
VHD bernama antigen delta dengan ukuran 35-37 nm dan merupakan virus RNA yang tidak sempurna. VHD dapat dijumpai dalam darah penderita hepatitis B karena untuk hidup dan mengadakan replikasi di dalam tubuh manusia memerlukan virus pembantu yaitu VHB. Cara penularannya sama dengan VHB kecuali transmisi vertikal. Hubungan seksual merupakan cara penularan yang cukup berperan.
5. Hepatitis E
Virus hepatitis E (VHE) merupakan virus RNA yang termasuk kelompok caliciviridae. Jenis ini merupakan virus hepatitis non-A non B yang menular lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi dengan tinja (water borne NANBH) sehingga disebut juga penularan secara enteric (enterically transmitted). Kera merupakan reservoir darivirus hepatitis E. Infeksi dengan virus ini terutama terjadi pada daerah-daerah dengan sanitasi dan tingkat kesehatan yang buruk. Masa inkubasi 15-60 hari.
6. Hepatitis F dan G
Kemungkinan terinfeksi virus hepatitis F harus dipikirkan terutama jika ada penderita hepatitis kronis non-B Non-C dan penyebab lain tidak ditemukan. Penularan virus hepatitis F sama seperti virus hepatitis C yaitu melalui transfusi darah.
Hepatitis G mempunyai gejala klinis yang mirip dengan hepatitis C, Namun, virus yang menyebabkannya berbeda. Karena virus ini baru ditemukan maka belum banyak diketahui tentang perjalanan penyakit, cirri-ciri virus, dan reaksi tubuh terhadap virus ini.
C. Penyebab
Secara umum hepatitis atau radang hati dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab depresi, seperti :
1. Virus (merupakan penyebab yang terbanyak).
2. Bakteri misalnya salmonella typhi
3. Parasit
4. Obat-obatan
5. Bahan kimia alami atau sintetis yang merusak hati (hepatotoksik)
6. Alkohol
7. Cacing atau
8. Gizi yang buruk
D. Gejala klinis
Secara umum penyakit hepatitis mengenal 4 stadium yang timbul akibat proses peradangan hati akut oleh virus yaitu, Masa tunas, fase prodormal, fase kuning dan fase penyembuhan :
1. Masa Tunas (inkubasi) yaitu sejak masuknya virus pertama kali ke dalam tubuh sampai menimbulkan gejala klinis. Masa tunas dari masing-masing penyebab virus hepatitis tidaklah sama. Kerusakan sel-sel hati terutama terjadi pada stadium ini.
2. Fase prodormal (preikterik). Fase ini berlangsung beberapa hari. Timbul gejala dan keluhan pada penderita seperti badan terasa lemas, cepat lelah, lesu, tidak nafsu makan (anoreksia), mual, muntah, perasaan tidak enak dan nyeri di perut, demam kadang-kadang menggigil, sakit kepala, nyeri pada persendian (artharalgia), pegal-pegal di seluruh badan terutama di pinggang dan batuk, dengan atau tanpa disertai sakit tenggorokan. Karena keluhan di atas seperti sakit flu, maka keadaan di atas disebut pula sindroma flu.
3. Fase kuning (fase ikterik). Biasanya setelah suhu badan menurun, warna kencing penderita berubah menjadi kuning pekat seperti air teh. Bagian putih dari bola mata (skelera), selaput lender langit-langit mulut, dan kulit berubah warna menjadi kekuning-kuninganyang di sebut juga ikterik. Bila terjadi hambatan aliran empedu yang masuk ke dalam usus maka tinja akan berwarna pucat seperti dempul, yang di sebut faeces acholis. Ikterik akan timbul bila kadar bilirubin dalam serum melebihi 2 mg/dl. Pada saat ini penderita baru menyadari bahwa ia menderita sakit kuning atau hepatitis. Selama minggu pertama dari fase ikterik, warna kuningnyaakan terus meningkat, selanjutnya menetap. Setelah 7-10 hari, secara perlahan-lahan warna kuning pada mata dan kulit akan berkurang. Pada saat ini, keluhan yang ada umumnya mulai berkurang dan penderita merasa lebih enak. Fase ikterik ini berlangsung sekitar 2-3 minggu. Pada usia lebih lanjut, sering terjadi gejala hambatan aliran empedu (cholestasis)yang lebih berat sehingga menimbulkan warna kuning yang lebih hebat dan berlangsung lebih lama.
4. Fase penyembuhan (konvaselen). Ditandai dengan hilangnya keluhan yang ada dan warna kuning mulai menghilang. Penderita merasa lebih segar walaupun masih mudah lelah. Umumnya penyembuhan sempurna secara klinis dan laboratoris memerlukan waktu sekitar 6 bulan setelah timbulnya penyakit.
KF/v/one.indoskripsi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar