I Am Alive
Lupa dan tak pernah lupa
Sebuah kisah
PASIR DAN BATU
Kisah ini menceritakan tentang dua sahabat yang berjalan melintasi gurun pasir
Saat berjalannya waktu mereka mulai bertengkar, dan yang satu menampar pipi sahabatnya
Yang ditampar pipinya hatinya terluka, tapi tanpa berkata sepatah katapun
Dia kemudian menulis di pasir : “HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPAR WAJAHKU”
Mereka meneruskan perjalanan sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk beristirahat dan mandi.
Tetapi orang yang wajahnya ditampar, terjebak di pasir penghisap dan tenggelam; tetapi sahabatnya berhasil menyelamatkannya.
Setelah pulih keadaannya, dia mengukir kalimat disebuah batu: “HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKAN HIDUPKU”
Orang yang telah menampar sahabatnya dan kemudian menolongnya lalu bertanya, “Setelah aku menampar kamu menulis di pasir, dan sekarang kamu menulis di batu, kenapa begitu ?”
Sahabat yang ditanya menjawab : “Ketika seseorang menyakiti, kita harus menulisnya di pasir; sehingga angin bisa memaafkan kita dengan meniupnya lenyap tak berbekas”
“Tapi saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya dibatu; supaya tidak ada satu angin pun yang sanggup menghapus ingatan indah itu”
BELAJARLAH UNTUK MENULIS KEPEDIHANMU DI PASIR DAN MENGUKIR PENGALAMAN BAIKMU DIBATU CADAS
Orang bijak berkata memerlukan waktu SATU MENIT untuk bisa menemukan seseorang yang spesial, SATU JAM untuk bisa menghargainya, SATU HARI untuk bisa menyukai dan mengasihi.
Tetapi dibutuhkan waktu SEUMUR HIDUP untuk bisa melupakannya.
Kirimkan pesan ini untuk orang yang tidak bisa engkau lupakan dan juga ke orang yang telah mengirimnya padamu. He he he
Ini adalah pesan singkat untuk mengatakan bahwa kamu tidak akan pernah melupakan mereka.
Ciptakan waktu untuk kehidupan !
Ganbatte kudasai (semangat terus)
NB: Kiriman Teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar