Tampilkan postingan dengan label Al-Qur'an dan Sains. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Al-Qur'an dan Sains. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Januari 2010

Lembur Malam Beresiko Kanker?

Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk
istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.
QS. al-Furqan (25) : 47

Bekerja pada malam hari lebih buruk dari merokok, demikian kata peneliti. Benarkan bekerja di malam hari rawan kanker?

Hidayatullah.com--Age...n
Penelitian Kanker Internasional (IARC) baru-baru ini memutuskan untuk
memasukkan poin mengenai bekerja pada malam hari ke dalam daftar
pekerjaan beresiko kanker.

Ilmuwan Jepang dari University of Occupational and Environmental Health mengadakan sebuah eksperimen.

Mereka
mengamati 14.000 orang selama 10 tahun. Penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa karyawan yang bekerja dengan jam kerja fleksibel
lebih banyak menderita kanker prostat dibanding mereka yang bekerja
dengan jam kerja standar!

TAK PERNAH DAPAT DITIRU MANUSIA

Jantung adalah salah satu organ tubuh terpenting kita, dan, karenanya, terletak di tempat paling aman. Jantung ditempatkan di dalam tulang rusuk kita agar terlindung dari benturan luar. Jantung kita mulai berdenyut saat kita masih di dalam rahim ibu kita, dan terus berdenyut 70 hingga 100... kali per menit tanpa pernah berhenti. Jantung hanya beristirahat setengah detik di antara tiap denyutannya, dan denyut jantung rata-rata orang sehat adalah 10.000 kali per hari. Selama hidup, jumlah ini keseluruhannya menjadi 255 juta denyut jantung!

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah? Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. (QS. Al Infithaar, 82:6-8)

Mata yang Menyala di Kegelapan

Tahukah kalian bahwa kucing memiliki pandangan sempurna pada malam hari? Ya, bahkan dalam tempat yang temaram binatang berbulu ini dapat melihat. Allah telah menciptakan mata mereka berbeda dari mata-mata lainnya. Dalam gelap pupil matanya membesar dan membulat untuk menerima cahaya sebany...ak mungkin. Hal ini menjadikan penglihatannya tajam.

Disamping itu, mata kucing memiliki lapisan tambahan di belakang retinanya. Menembus retina tersebut, cahaya mencapai lapisan ini dan dipantulkan kembali ke retina. Cahaya melewati retina dua kali karena lapisan ini memantulkan cahaya kembali. Dengan demikian, tidak seperti manusia, kucing dapat melihat dengan sangat jelas di tempat temaram maupun gelap. Selain itu, mata kucing tampak menyala pada malam hari. Hal ini dikarenakan lapisan tambahan tersebut, memantulkan cahaya layaknya sebuah cermin. Pantulan cahaya inilah yang membuat mata kucing terlihat menyala.

MISTERI GUNUNG KEMALANGAN

Gunung Vesuvius adalah lambang negeri Italia, khususnya kota Naples. Gunung berapi ini juga dikenal sebagai "Gunung Kemalangan". Ada alasan tepat mengapa dinamakan demikian. Sebuah kota yang dibangun di lerengnya bernasib serupa dengan kota Sodom (tempat kaum Nabi Luth bermukim). Kota yang diha...ncurkan karena pembangkangannya terhadap Allah dan perilaku menyimpang penduduknya ini bernama Pompeii.

Dahulunya, Pompeii dengan jalan-jalannya yang ramai merupakan kota tujuan wisata bagi masyarakat kelas atas Kekaisaran Romawi dan menjadi lambang kemakmuran. Gaya arsitektur rumah-rumahnya sungguh memukau. Penduduk Pompeii sangatlah makmur. Sayangnya, bukannya bersyukur kepada Allah atas kemakmuran itu, mereka malah menjadi bangsa berperilaku menyimpang yang berkubang dalam kemaksiatan, dan kota itu pun menjadi pusat kezaliman.

Relativitas dalam Al Quran

Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern membawa kita pada kesimpulan bahwa waktu tidak bersifat absolut seperti anggapan materialis, tetapi merupakan persepsi relatif. Sangat menarik bahwa fakta yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan pada abad ke-20 ini, telah disampaikan dalam Al Quran ...kepada manusia 14 abad yang lalu.

Waktu adalah persepsi psikologis yang dipengaruhi oleh peristiwa, tempat dan kondisi. Fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah ini dapat kita temukan pada banyak ayat Al Quran. Sebagai contoh, Al Quran menyatakan bahwa masa hidup seseorang sangat pendek:

Yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja. (QS. Al Israa', 17: 52)

Relativitas waktu dapat dialami secara sederhana di dalam mimpi. Walaupun apa yang kita lihat dalam mimpi tampaknya berlangsung berjam-jam, sesungguhnya hanya berlangsung beberapa menit, atau detik!

Lima Belas Tahun Tanpa "Kesadaran"

Setiap manusia harus menghabiskan sebagian waktu hariannya untuk tidur. Tidak peduli seberapa banyaknya pekerjaan yang ia miliki atau hindari, ia tetap akan jatuh tertidur dan berada di tempat tidur untuk sedikitnya seperempat hari. Karenanya, manusia sadar hanya delapan belas jam seh...ari; ia menghabiskan sisa waktunya minimal rata-rata 6 jam per hari dalam ketidaksadaran total. Jika dinilai dari sisi ini, kita menjumpai gambaran yang mengejutkan: ¼ dari rata-rata 60 tahun kehidupan dihabiskan dalam ketidaksadaran total.

TAK HANYA MEMUNCULKAN WARNA

Sinar yang dipancarkan matahari mencapai bumi pada kecepatan 300.000 km per detik. Karena kecepatan sinar yang demikian inilah kita senantiasa dapat menyaksikan dunia yang penuh warna. Lalu, bagaimanakah aneka pemandangan berwarna yang terpampang di hadapan kita tanpa putus ini dapat terbentuk?

Setelah menembus lapisan atmosfer dengan kecepatan luar biasa, sinar matahari mencapai bumi dan menumbuk benda-benda yang ada. Ketika menumbuk sebuah benda, sinar berkecepatan tinggi ini mengenai atom-atom penyusun benda tersebut, dan kemudian memantul berhamburan dalam bentuk kumpulan sinar dengan sejumlah panjang gelombang berbeda, sesuai dengan aneka warna yang dihasilkannya. Dengan cara inilah, majalah yang kini sedang Anda pegang, baris-baris tulisan serta gambar-gambarnya, pemandangan yang Anda saksikan di luar, pepohonan, gedung, kendaraan, langit, burung, kucing, singkatnya segala yang Anda saksikan dengan mata, memantulkan warna (sinar berwarna)-nya masing-masing.

Sinar-sinar yang berasal dari matahari tersusun atas partikel-partikel yang dinamakan foton, yang bergerak sebagai gelombang. Ketika foton menumbuk elektron-elektron dari atom-atom penyusun benda di bumi, elektron-elektron ini melepaskan sinar-sinar bergelombang panjang tertentu, sesuai dengan warna yang dihasilkannya. Misalnya, ketika sinar mentari menerpa selembar daun, ini berarti foton-foton sinar tersebut menumbuk atom-atom molekul pigmen pada permukaan daun. Tumbukan mengakibatkan elektron-elektron dari atom-atom menjadi aktif, dan atom-atom tersebut pun bereaksi dengan mengeluarkan foton-foton. Jadi, foton-foton ini merupakan cahaya berwarna dari daun yang bergerak menuju ke mata kita.

Bagian benda yang menyebabkan warna-warna (sinar-sinar berwarna) ini terpantulkan adalah molekul-molekul pigmen dari benda tersebut. Dengan kata lain, warna yang dipantulkan sebuah benda tergantung dari jenis molekul pigmen yang ada pada benda tersebut. Setiap molekul pigmen memiliki struktur atom yang bebeda. Jumlah, jenis dan penyusunan atom-atom dalam molekul pigmen juga berbeda. Sinar yang menumbuk pigmen yang beragam ini dipantulkan dalam bentuk aneka warna dengan ketajaman yang berbeda pula. Sebagai contoh, warna sebuah apel hijau terkait dengan molekul pigmen yang menyusun apel. Di antara sinar-sinar yang menumbuk pigmen, hanya sinar hijaulah yang dipantulkan, karena sinar berwarna lain diserap oleh pigmen ini. Karena cahaya hijau terpantulkan, maka kita melihat apel berwarna hijau.


Kita dapat mengumpamakan molekul-molekul pigmen sebagai alat penyaring yang menyaring berdasarkan ukuran lubang pori-porinya. Sama halnya, pigmen menyaring panjang gelombang dari sinar-sinar yang mengenainya berdasarkan struktur sinar-sinar tersebut, dengan kata lain berdasarkan warnanya.

Ada banyak jenis pigmen di alam ini, di antaranya adalah klorofil (zat hijau daun), melanin, dan karotenoid. Karotenoid adalah zat pigmen yang dibuat oleh tumbuhan dan memantulkan warna kuning, merah dan oranye. Binatang dapat memperoleh pigmen-pigmen ini hanya dengan memakan tumbuhan. Satu contoh saja dari aneka pigmen ini sudah cukup untuk menunjukkan bahwa molekul pigmen telah dirancang khusus untuk kehidupan.

MELIHAT WARNA DALAM GELAPNYA OTAK

Agar dapat kita saksikan sebagai warna, cahaya yang dipantulkan benda haruslah mencapai mata. Tapi keberadaan mata saja belumlah cukup. Setelah mencapai mata, cahaya mesti diubah menjadi sinyal-sinyal syaraf agar dapat mencapai otak yang bekerja selaras dengan mata.

Sepak terjang sel kerucut

Marilah kita berpikir tentang mata dan otak kita sendiri. Mata manusia merupakan perangkat penglihatan yang sangat rumit yang terdiri dari banyak dan beragam bagian serta organ-organ kecil penyusunnya. Hanya dengan bekerjanya seluruh bagian ini secara bersamaan dan serasilah kita mampu melihat dan merasakan keberadaan warna. Mata, beserta jaringan dan bagian-bagian kecil penyusunnya seperti sel-sel kelenjar air mata, kornea, konjunktiva (selaput lendir yang melumasi mata), iris dan pupil, lensa, retina, koroid (selaput hitam mata), otot dan kelopak mata, merupakan seperangkat organ sempurna tanpa tara. Selain itu, dengan jaringan syaraf sempurna yang membentuk sambungan ke otak dan ke pusat penglihatan di dalam otak ini, mata secara keseluruhan memiliki rancang-bangun yang sangat istimewa. Keberadaan ini semua pastilah bukan melalui peristiwa alamiah belaka, melainkan penciptaan sengaja.

Setelah uraian singkat tentang mata, marilah kita amati bagaimana peristiwa melihat terjadi. Cahaya yang datang ke mata pertama-tama melewati kornea, lalu pupil dan lensa, dan akhirnya mencapai retina.

Pengenalan terhadap warna dimulai dari sel-sel kerucut pada retina. Terdapat tiga kelompok utama sel kerucut yang bereaksi kuat terhadap warna-warna cahaya, yaitu sel kerucut biru, hijau dan merah. Sel-sel kerucut bersifat peka, dan bereaksi terhadap warna merah, biru dan hijau; dan ketiganya adalah warna utama (warna primer) yang ada di alam. Rangsangan oleh ketiga warna ini dalam berbagai tingkatannya terhadap sel-sel kerucut inilah yang memunculkan penampakan jutaan aneka warna.

Sel-sel kerucut pada retina lalu mengubah informasi tentang warna ini menjadi sinyal-sinyal syaraf melalui pigmen-pigmen yang dikandungnya. Kemudian, sel-sel syaraf yang terhubungkan ke sel-sel kerucut tersebut meneruskan sinyal-sinyal syaraf ke tempat tertentu di otak. Di tempat tertentu seluas beberapa sentimeter persegi inilah kita dapat merasakan keberadaan dunia beraneka-warna yang kita saksikan sepanjang hidup kita.

Dunia berwarna dalam otak gelap

Tahap terakhir pembentukan warna berlangsung dalam otak. Sel-sel syaraf mata membawa pemandangan yang ditangkap mata dalam bentuk sinyal-sinyal syaraf. Sinyal-sinyal ini dibawa menuju otak, dan segala yang kita lihat di dunia luar dirasakan dalam pusat penglihatan di otak. Di sini, kita berhadapan dengan kenyataan yang mengejutkan: otak adalah sekerat daging yang sama sekali gelap karena terbungkus rambut, kulit dan tempurung kepala (tengkorak). Sinyal-sinyal syaraf yang dibangkitkan oleh bayangan yang dibentuk oleh pemandangan benda pada retina diterjemahkan di dalam otak yang sama sekali gelap. Banyangan benda, beserta warna dan segala seluk beluknya, terbentuk sebagai penampakan di pusat penglihatan di otak ini. Bagaimana proses ini dapat terjadi dalam sekerat daging bernama otak ini?

Banyak pertanyaan seputar bagaimana warna dapat kita rasakan masih tak terjawab. Para pakar tentang warna masih tak mampu menjawab pertanyan-pertanyaan seperti bagaimana sinyal-sinyal syaraf diteruskan ke otak melalui syaraf mata, dan pengaruh kejiwaan apa yang ditimbulkannya di dalam otak.

Nyatanya, kebanyakan proses yang dilakukan otak masih belum dapat dijelaskan. Kalaupun ada, sebagian besar masih berdasarkan teori. Meskipun demikian, otak telah melakukan seluruh perannya dengan sempurna sejak saat manusia ada di dunia ini hingga sekarang. Manusia telah merasakan dunia tiga dimensi, beserta seluruh warna, rancangan, suara, aroma dan rasanya dalam sekerat daging bernama otak yang berbobot mendekati satu kilogram. Semua ini hanya mungkin karena penciptaan sempurna oleh Allah. Dialah Tuhan yang telah menciptakan aneka warna sedemikian indah dan sempurna untuk kenikmatan manusia. KepadaNyalah kita patut bersyukur dan menghamba.