Mencari Jam tangan yang hilang
Ditulis oleh Isa Alamsyah
Di sebuah peternakan besar seorang pekerja tanpa sengaja menjatuhan jam tangannya ke dalam tumpukan jerami, ketika ia sedang menaiki tangga.
Sebuah jam tangan mekanik buatan Swiss yang diwariskan dari kakeknya.
Tentu saja ia sangat panik, dan ia segera turun mencarinya.
Ia mengaduk-aduk jerami tapi tidak menemukan.
Temannya juga berdatangan ikut membantu, mengaduk-aduk jerami tapi tidak menemukan. Suasana semakin heboh.
Setelah sekian lama mereka masih tidak menemukan, datang seorang ustadz yang kebetulan sejak tadi mendengar keributan ini.
Bukannya menolong, si ustadz malah santai tiduran di jerami.
Belum selesai para pekerja bingung melihat kelakuan sang ustadz, dengan santai sang ustadz malah menempelkan telunjuknya di mulut sambil berkata "sssttt".
Sekalipun heran dengan tingkah laku sang ustadz para pekerja menuruti saja. Mereka diam, sambil kebingungan dan tetap mencari.
Anehnya tak berapa lama, tiba tiba sang ustadz merogoh salah satu bagian jerami dan menemukan jam tersebut.
"Bagaimana bisa?" seru pemilik jam tersebut dan teman-temannya menuinggu jawaban.
"Mudah saja, saya mencarinya dengan mendengarkan detak-detik suara jam ini" Seru sang ustadz sambil berlalu.
Apa hikmahnya?
Ada dua hal yang kita bisa ambil dari kisah ini.
Pertama kadang kita butuh keheningan, suasana yang berbeda untuk merefresh diri kita.
Kepanikan kerja, tekanan hidup, sering membuat kita terjebak dalam kehirukpikukan dunia, dan terjebak seolah tidak ada jalan keluar.
Ibadah, terutama ibadah malam, merupakan salah satu cara menenangkan hati dan pikiran sambil melakukan perenungan tentunya.
Hikmah kedua adalah, berpikir di luar kotak (di luar kebiasaan)
Ketika semua berpikir mencari dengan melihat, satu orang datang dan mencari dengan cara mendengar.
Berpikir di luar cara berpikir umum membuat kita bisa melepaskan diri dari berbagai permasalahan yang tidak bisa diselesaikan dengan cara biasa.
Karena itu kalau ada masalah, coba renungkan tenangkan diri dan pikirkan sesuatu yang sama sekali berbeda mengatasinya, Anda akan takjub dengan ide brilian yang mungkin muncul.
Salam, bisa!
Karena kita semua bisa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar